Jumat, 19 Juni 2009

UAS Pancasila Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Ujian akhir semesteer PANCASILA
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Dosen : Prof. Dr. Ir. EDDY SUPRAYITNO, MS
1. Apa pendapat anda tentang iklan di ANTV. Mendiknas tentang sekolah gratis tapi kenyataannya sampai detik ini beum ada sekolah yang gratis di daerah-daerah di seluruh Indonesia (Tinjauan dari aspek pendidikan pancasila)
2. Apa pendapat anda kasus Manohara (WNI) yang bersuami pewaris tahta kerajaan Klantan Malaysia. Selama perkawinan 1 tahun dia mengalami KDRT. Menurut Manohara pemerintah Ri tidak memberikan proteksi pada warga negarannya diluar negeri (Tinjauan dari aspek pendidikan pancasila)


Jawaban ditulis tangan
diserahkan pada waktu hari ujian Read More....

Senin, 01 Juni 2009

UAS matakuliah KWN F Pertanian dan FISIPOL

1. Tolong ikuti berita2 yg aktual dimedia masa baik bidang ekonomi,politik, sosial,idiologi, budaya,hankam dan apa komentar anda dilihat dari kacamata pendidikan KWN.minimal 4 kasus.(Jawaban di kumpulkan pada saat jadwal UAS.atau di serahkan langsung Prof.Dr.Ir.EDDY SUPRAYITNO.MS Fak Perikanan dan Ilmu Kelautan-UB)




Read More....

Pengaruh Rumput Laut Terhadap Bakso Ikan Gabus

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG RUMPUT LAUTEucheuma spinosum TERHADAP KUALITAS BAKSO IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus)
Adityia,Titik S,EddyS


1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan yang banyak digunakan untuk ekstraksi albumin. Proses ekstraksi menghasilkan crude albumin dan limbah berupa padatan daging. Selama ini, limbah berupa daging ikan tersebut biasanya dibuang, sehingga untuk meningkatkan nilai ekonomisnya dilakukan diversifikasi produk berupa bakso ikan. Bakso merupakan produk makanan yang emulsinya mudah rusak sehingga diperlukan bahan pengikat untuk meningkatkan kualitas bakso (Anonymous, 2002).
Tepung tapioka merupakan salah satu bahan pengikat yang dapat meningkatkan daya ikat air tetapi mempunyai pengaruh yang kecil terhadap emulsifikasi dalam menghasikan kualitas bakso yang baik (Soeparno, 1994). Pada pembuatan bakso komersial digunakan penambahan tepung tapioka yang terlalu tinggi sekitar 50-100% dari berat daging akan menurunkan kualitas bakso (Nurtama dan Sulistyani, 1997).
Salah satu fungsi rumput laut adalah sebagai emulsifier (Anggadiredja, et al., 1996) yang dapat memperbaiki kualitas bakso. Penambahan tepung rumput laut pada bakso ikan diharapkan dapat memperbaiki kualitas dari bakso ikan gabus. Oleh karena itu perlu adanya penelitian untuk menentukan konsentrasi penambahan tepung rumput laut yang tepat sehingga didapatkan kualitas bakso ikan bakso yang terbaik.

1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana pengaruh penambahan tepung rumput laut terhadap kualitas bakso ikan gabus ?
2) Berapa konsentrasi penambahan tepung rumput laut yang tepat sehingga didapatkan kualitas bakso ikan gabus yang terbaik ?

1.3 Tujuan Penelitian
1) Mengetahui pengaruh penambahan tepung rumput laut terhadap kualitas bakso ikan gabus.
2) Menentukan konsentrasi penambahan tepung rumput laut yang tepat sehingga didapatkan kualitas bakso ikan gabus yang terbaik.

1.4 Kegunaan
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan bakso ikan berkualitas baik sehingga meningkatkan konsumsi bakso ikan yang diikuti peningkatan kesehatan dan gizi masyarakat. Selain itu sebagai informasi mengenai penambahan tepung rumput laut pada bakso ikan.


2. METODOLOGI
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap sederhana dengan ulangan sebanyak empat kali.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi penambahan tepung rumput laut yang berbeda yaitu 0 (A), 2,5 (B), 5 (C), 7,5 (D), 10 (E) dan 12,5% (F). Variabel tergantungnya adalah uji kualitas bakso ikan gabus yaitu uji obyektif dan uji subyektif. Uji obyektif meliputi nilai tekstur, kadar iodium, serat kasar, protein, air, WHC, karbohidrat, abu dan lemak. Uji subyektif meliputi uji organoleptik (tekstur, rasa, warna, aroma). Bakso ikan gabus pada perlakuan terbaik dianalisa profil asam amino.
Data uji obyektif dianalisa dengan Analisa Sidik Ragam dan Uji Lanjut Beda Nyata Terkecil dengan selang kepercayaan 5%. Data uji subyektif dianalisa dengan Kurskall Wallis dan Uji Lanjut Kurskall Wallis. Penentuan perlakuan terbaik dilakukan dengan metode de Garmo.

3. HASIL PENELITIAN
Hasil Analisis Terhadap Parameter Objektif dan Subjektif Pada Bakso Ikan Gabus
Parameter Perlakuan
Parameter Perlakuan
A B C D E F
Parameter Obyektif
Nilai Tekstur (Newton) 7,725 8,725 9,275 10,525 12,725 14,075
Kadar Iodium (µg) 8,543 10,235 12,029 13,245 14,905 16,245
Kadar Serat Kasar (%) 2,703 2,904 3,170 3,401 3,751 4,499
Kadar Protein (%) 11,575 12,323 12,838 13,343 13,642 13,769
Kadar Air (%) 66,397 67,526 69,689 72,430 74,041 75,358
Kadar WHC (%) 46,705 52,518 53,518 56,518 57,528 58,790
Kadar Karbohidrat (%) 21,713 19,736 17,032 13,745 11,798 10,295
Kadar Abu (%) 0,243 0,331 0,351 0,383 0,410 0,441
Kadar Lemak (%) 0,073 0,085 0,091 0,099 0,109 0,136
Parameter Subyektif
Uji Organoleptik Tekstur 4,85 5,55 5,9 5,7 4,8 4,75
Uji Organoleptik Rasa 6,15 6,15 6,75 5,5 5,4 5,35
Uji Organoleptik Warna 5,55 5,55 5,55 5,95 6,05 6,1
Uji Organoleptik Aroma 5,35 5,65 5,7 5,9 5,2 5,15


4. KESIMPULAN dan SARAN
4.1 Kesimpulan
1) Penambahan tepung rumput laut pada konsentrasi yang berbeda dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai tekstur, kadar iodium, serat kasar, protein, air, WHC, karbohidrat, abu, lemak, uji organoleptik rasa dan tekstur bakso ikan gabus. Tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap uji organoleptik warna dan aroma bakso ikan gabus.
2) Penambahan tepung rumput laut yang tepat untuk menghasilkan bakso ikan gabus yang terbaik adalah sebanyak 5% (perlakuan C) dengan nilai tekstur 9,275 Newton, kadar iodium 12,029 μg, serat kasar 3,170%, protein 12,838%, air 69,689%, WHC 53,518%, karbohidrat 17,032%, abu 0,351%, lemak 0,091%, uji organoleptik tekstur 5,9, rasa 6,75, warna 5,55 dan aroma 5,7.

4.2 Saran
1) Digunakan penambahan tepung rumput laut sebanyak 5% untuk menghasilkan bakso ikan gabus yang terbaik.
2) Diperlukan penambahan air sebanyak 27 g agar adonan menjadi kalis.


DAFTAR PUSTAKA


Anonymous. 2002. Sausages Production. FAO Roma. Italia.
Anggadiredja, J., S. Irawati dan Kusmiyati. 1996. Seminar Nasional Industri Rumput Laut : Potensi dan Manfaat Rumput Laut Indonesia dalam Bidang Farmasi. Tim Rumput Laut BPP Teknologi. Jakarta.
Nurtama, B. Dan Y. Sulistyani. 1997. Buletin Teknologi dan Industri Pangan : Suplementasi Ikan Pada Makanan Ringan Produk Ekstrusi dengan Bahan Dasar Beras. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rohaya, S. 2005. Tesis : Pemanfaatan Pati Sagu Termodifikasi Phosphate pada Pembuatan Bakso Ikan Swangi (Priacanthus tayenus). Program Studi Ilmu Pertanian Kekhususan Teknologi Hasil Pertanian Program Pascasarjana Universitas Brawijaya. Malang.
Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi Daging. Penerbit Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Trowulan. 2005. Skripsi : Pengaruh Konsentrasi dan Lama Pemberian Tepung Rumput Laut (Eucheuma spinosum) Terhadap Kadar Lipid Serum Darah Tikus Putih Wistar (Rattus norvegicus). Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Malang.



Read More....




Read More....